Menunjukkan Karakteristik Paragraf Naratif

Narasi adalah cerita yang didasarkan pada urutan suatu kejadian atau peristiwa. Di dalam kejadian itu, ada tokoh atau beberapa tokoh yang mengalami suatu atau serangkaian konflik atau pertikaian. Kejadian, tokoh dan konflik ini merupakan unsur pokok sebuah narasi dan ketiganya secara kesatuan bisa disebut plot atau alur. Dengan demikian, narasi adalah cerita berdasarkan alur.

Narasi bisa berisi fakta, fiksi atau rekaan. Narasi yang berisi fakta adalah biografi, otobiografi, kisah-kisah sejati, dan lain-lain yang bisa ditemukan di media massa. Narasi yang bersifat fiksi sering disebut novel, cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, dan lain-lain.

Contoh;
Suwarni bernyanyi. Suaranya halus dan tenang, mengurai kesunyian. Ia bernyanyi, seraya berjalan lambat-lambat. Nyanyian yang mrmancar dari dalam lubuk hatinya; berirama mesra seorang ibu. Lembut-lembut.
Suwarni sedang menidurkan anaknya. Suaranya menggenang di udara. Membelai-belai si kecil-nakal di dadanya. Sehingga tangan yang kecil montok itu tiada lagi bergerak-gerak, kakinya tak lagi meronta-ronta. Rianto berdiam diri. Hanya matanya mengedip-ngedip. Memandang wajah ibunya. Wajah yang terpatri selamanya di dalam hati nuraninya. Wajah yang senantiasa jernih, lembut pada pemandangannya itu�...
Matanya mengecil, akhirnya lelap menutup. Rianto tertidur diliputi kasih mesra ibunya.


Tips menulis paragraf naratif :
� Kembangkan pola narasi secara runtut, Bagian awal dengan memperkenalkan tokoh-tokoh
� Berikan latar belakang yang diperlukan untuk kelancaran cerita
� Komplikasi, pertikaian yang menjurus ke konflik terdapat di bagian tengah
� Klimaks adalah konflik yang paling menentukan
� Bagian akhir / penyelesaian menceritakan nasib tokoh-tokoh yang terlibat

No comments:

Post a Comment