MAKALAH BAB INTERAKSI SOSIAL


OLEH : MAHMUD ISNAINI
NIM. 16410075 
MAHASISWA PSIKOLOGI 
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI  MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG


BAB I
PENDAHULUAN

RINGKASAN CERITA
Pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri bahwa penembakan dua roket dari GAZA yang menghantam kawasan Israel, tidak ada hubungannya dengan Gerakan Perlawanan (HAMAS). Pernyataan tersebut disampaikan pada saat perundingan antara Israel dengan gerakan Geris keras yang menguasa jalur GAZA yang ditengahi oleh Mesir, dalam upaya mengubah genjatan senjata yang tengahnya yang bertahan dengan pertukaran tahanan dengan pertukaran seorang prajurit Israel dengan ratusan orang palestina yang ditahan oleh Pasukan Israel.

Penembakan kedua Roket tersebut membuat murka pasukan Israel dan akibatnya pasukan Israel mengadakan beberapa serangan udara dengan membombadir kurang lebihnya 40 terowongan yang menghubungkan wilayah jalut Gaza dengan Gurun Sinai di Mesir, yang diduga sebagai persembunyian gerilyawan Palestina dan penyelundupan senjata dan barang-barang.

Hamas menguasai jalur Gaza setelah mengalahkan pasukan Palestina dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari, dan wilayah tersebut diblokade oleh Israel. Kekerasan Hamas-Israel telah memakan banyak korban. Korban tewas Palestina sekitar 1.300 dan di pihak Israel 13 orang.

Meskipun Perundingan telah disepakati oleh kedua belah pihak, akan tetapi masih juga terjadi serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel dengan Palestina.

Penulis disini ingin membahas masalah ini dari sudut pandang Disasosiatif dalam bentuk Kontravensi dan Conflict serta Asosiatif dalam bentuk Akomodasi dan Cooperatif (Kerja sama).



BAB II
PEMBAHASAN

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
1.      DISOSIATIF
Proses disosiatif sebagai oppositional proccesses, yang dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan yaitu perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence). Disasosiatif dibedakan dalam tiga bentuk, salah satunya yaitu Kontravensi.
a.       Kontravensi dalam bentuk Sederhana (menyangkal pernyataan) seperti Pernyataan Hamas bahwa Hamas menentang Penembakan roket dari Gaza ke Israel dan gerakan perlawanan Hamas tidak ada kaitannya dengan penembakan roket-roket itu.
Kontravensi pada hakikatnya suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian dan merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain (kelompok) atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu .
Kontraversi dalam bentuk Umum (perlawanan); Pasukan Israel membalas penembakan roket ke Palestina dengan serangan-serangan udara di perbatasan Gaza Mesir. 
b.      Conflict
Perseteruan antara Palestina dan Israel yang telah banyak memakan korban nyawa anak-anak dan juga para wanita ini merupakan contoh Disasosiatif dalam bentuk Conflict ( Pertentangan atau pertikaian ).
Conflict adalah suatu proses social dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan baik dengan ancaman atau kekerasan.
Sebab-sebab Conflick terjadi karena adanya perbedaan, antara lain :
-          Perbedaan antara individu
-          Perbedaan kebudayaan
-          Perbedaan kepentingan
-          Perubahan social.
Dan akibat dari bentuk-bentuk Conflick adalah :
-          Tambahnya solideritas � in-group�
-          Atau sebaliknya yang terjadi yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok.
-          Perubahan kepribadian
-          Akomodasi, dominasi dan takluknya satu pihk tertentu.

2.      ASOSIATIF
a.       Kerjasama
Merupakan bentuk interaksi social yang pokok dan kerja sama timbul apa bila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan dan organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.
Dalam hal ini seperti dalam artikel di atas yaitu perundingan antara Israel dengan aliran garis keras (Hamas) dengan maksud agar Gilad Shalit, seorang prajurit Israel yang ditangkap oleh pejuang Gaza ditukar dengan ratusan prajurit Palestina yang ditahan oleh Israel.
b.      Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses dalam hubungan hubungan social dimana makhluk hidup menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya.
Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Sebuah kesepakatan untuk tidak menembakkan roket ke Israel, antara Hamas dengan 10 orang Palestina meskipun Hamas telah memaksa untuk menandatangi kesepakatan tersebut. Interaksi social ini menunjuk pada proses Akomodasi Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
Akomodasi dalam bentuk Mediation, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri dengan cara mengundang pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada. Seperti dalam artikel diatas bahwa Mesir menjadi pihak ketiga dalam menengahi pembicaraan kesepakatan dalam upaya mengubah gencatan senjata yang dideklarasikan secara terpisah menjadi gencatan bersenjata yang bertahan.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Disosiatif dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.
Disosiatif mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial.
Keempat bentuk pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Kerjasama merupakan Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.
Akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiologi untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.




DAFTAR PUSTAKA

Soerjono Soekamto. Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta : PT RAJA GRAFINDO PERSADA. 1982

No comments:

Post a Comment