Frigate SIGMA 10514 Pertama Indonesia Selesai Melakukan Uji Laut


INDOSEJATI- Kapal pertama dari dua frigate SIGMA 10514 Perusak Kawal Rudal (PKR) untuk Angkatan Laut Indonesia telah menyelesaikan uji laut pada tanggal 7 September lalu. Ini merupakan tonggak utama pada satu proyek yang baja pertamanya dipotong pada bulan Januari 2014.

Tahap penilaian dimulai dengan tujuh hari uji coba basin untuk memastikan bahwa penggerak dan keamanan sistem beroperasi penuh. Hal itu dilakukan sebelum kapal membuat bagian menantang dari galangan kapal PT PAL di Surabaya ke perairan terbuka di Laut Jawa. Kemudian, diikuti dengan percobaan laut selama dua minggu. Percobaan ini meliputi tes sistem persenjataan dan radar tempur serta commissioning sonar. Pengukuran kebisingan dan pengamatan kavitasi juga dilakukan.

Percobaan berjalan sukses, dengan hampir semua sistem melalui penilaiannya untuk pertama kali. Beberapa elemen, seperti akomodasi, membutuhkan modifikasi minor dan ini akan dilakukan tiga hari sebelum tes akhir pada akhir September.

Frigate PKR dengan bobot 2.365 ton ini dirancang untuk melakukan berbagai misi di wilayah perairan Indonesia. Misi utamanya adalah anti-udara, anti-permukaan dan peperangan anti-kapal selam. Namun, kapal ini juga dilengkapi kemampuan pengamanan maritim, search and rescue, dan tugas bantuan kemanusiaan.

Dua kapal telah / sedang dibangun menggunakan proses modular kolaboratif yang beroperasi secara simultan pada Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) di Belanda dan galangan kapal PT PAL di Indonesia. Masing-masing terdiri dari enam modul, dan untuk kapal pertama, empat ini dibangun di PT PAL. Dua lainnya dibangun dan diuji sepenuhnya oleh DSNS di Belanda, sebelum dikirim untuk perakitan akhir di PT PAL.

Keberhasilan program ini bertumpu pada dua yard bekerja sama dengan klien akhir operasi sebagai satu kesatuan. Hubungan yang kuat juga memungkinkan program transfer teknologi secara besar-besaran berjalan dengan lancar, baik di Indonesia maupun di Belanda.

Sigma 10514 pertama dijadwalkan dikirim pada akhir bulan Januari 2017, setelah menyelesaikan pelatihan awak selama tiga bulan. Sementara itu, pekerjaan saat ini adalah melanjutkan kapal kedua sesuai kontrak, yang dilakukan di Belanda dan Indonesia.

Sumber: Damen

No comments:

Post a Comment