Panglima TNI : 'Ada Ancaman Yang Bisa Membuat Indonesia Pecah Seperti Suriah'
INDOSEJATI.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, ada enam ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia di masa depan. Jika enam masalah tersebut tidak dikelola dengan baik, maka bangsa Indonesia bisa mengalami konflik ataupun perang saudara.
"Bangsa Indonesia bisa bernasib sama seperti beberapa negara Arab Spring yang mengalami konflik atau perang saudara," kata Gatot dalam pernyataan tertulis yang diterima.
Menurut Gatot, enam ancaman tersebut yaitu menipisnya cadangan minyak dunia; meningkatnya jumlah penduduk dunia; berkurangnya sumber pangan, air dan energi; masalah terorisme; meningkatnya penyalahgunaan narkoba; dan persaingan ekonomi global yang ketat.
Gatot mengatakan, beberapa negara Arab Spring seperti Irak, Libya, Suriah saat ini mengalami konflik akibat perang saudara yang dipicu oleh permasalahan dalam negerinya, seperti agama dan terorisme.
"Permasalahan dalam negeri mereka dijadikan sebagai alasan untuk masuknya negara lain ikut campur urusan dalam negeri terkait kepentingan minyak," katanya.
Berkaca dari itu, menurut Gatot, bangsa Indonesia harus hati-hati dan mampu mengantisipasi segala potensi ancaman yang akan datang.
�Indonesia sebagai negara ekuator yang sangat kaya akan sumber daya alam adalah warning yang patut menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia di masa yang akan datang,� ujarnya.
Apalagi, menurut Gatot, Indonesia ibarat gadis seksi yang menjadi rebutan negara lain, karena kaya akan sumber daya alam yang tidak pernah habis.
�Kekayaan sumber daya alam di Indonesia pernah disampaikan oleh Presiden RI pertama Soekarno bahwa suatu saat nanti negara lain akan iri dengan kekayaan sumber daya alam Indonesia. Dan Presiden RI Joko Widodo saat baru dilantik menyampaikan hal yang sama bahwa, kaya akan sumber daya alam bisa menjadi petaka,� ujar Gatot.
Sumber:http://www.cnnindonesia.com/nasional/20161109172658-20-171525/antisipasi-arab-spring-panglima-tni-ingatkan-enam-ancaman/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment