7 Cara 'Membunuh' Kebencian Dalam Diri

Ada-ada saja ulah manusia yang penuh kebencian di dalam dada, dan kebencian itu bisa nampak di mana-mana, termasuk di dalam tulisan, maupun dalam dunia sosial, politik, ekonomi dan laian-lain. Yang paling nyata terlihat dalam demontrasi juga dalam tulisan, kalau dalam tulisan terlihat dari yang biasa-biasa saja sampai yang siapa saja bisa, dari yang kurang bisa sampai yang berbisa-bisa dan berbusa-busa, dari yang serius sampai yang kurang ajar, dari yang sopan sampai anggota kebun binatangpun disebut, tanpa merasa salah sedikitpun.


Tapi karena kehidupan adalah ibarat taman terbuka, dan siapa saja boleh masuk, maka berbagai jenis pemikiranpun masuk, ada yang sama, ada yang satu ide, ada yang berlawanan bahkan ada yang tak akan bisa dipertemukan satu sama lain, karena latar belakangnya sudah beda dan tak bisa dipaksakan untuk sama! Itulah kehidupan, sebuah taman yang terbuka untuk berbagai aliran pemikiran, dari yang biasa-biasa saja sampai yang berbisa-bisa.

Lalu bagaimana bila dalam kehidupan sehari-hari Anda tiba-tiba �di hantam� habis-habisan dengan kata-kata kasar dan brutal? Apa lagi para politikus yang penuh dengan intrik dan kelicikan, yang benar bisa menjadi salah, karena kalah opini, yang salah menjadi benar, karena lihai berdebat dan seterusnya. Kasus-kasus seperti terlihat nyata dalam pengadilan dan terlihat jelas pada saat kampanye Pilpres, Pilkada atau Pileg.

Banyak cara untuk menghadapi kebencian semacam itu, antara lain:


Quote:
1. Sabar, inilah yang kata yang paling ampuh menghadapi berbagai ulah, orang-orang yang tak seide atau bahkan bertentangan atau berlawanan, bahkan bisa jadi seperti � benalu� di sebuah pohon, kemana orang yang dibencinya bergerak, orang ini akan mengikutinya dan membuat komen yang bisa saja menjengkelkannya, karena memang itu tujuannya. Orang seperti ini sengaja membuat marah, hobinya yang �menghantam� pihak lain. Begitu juga yang terjadi di kantor, di lingkungan tetangga dan lain sebagainya, ada saja orang yang �menghantam� orang lain karena beda aliran, paham, partai politik dan lain sebagainya, baik dilakukan terang-terangan maupun diam-diam. Bahkan bila yang dibenci adalah musuh politiknya, maka racunpun bicara!
>>>Baca Selengkapnya...

No comments:

Post a Comment