Kepolisian melihat kasus rekaman suara dan percakapan
berkonten pornografi yang melibatkan Firza Husein dan Habib Riezieq
Shihab merupakan kasus yang mirip dengan kasus video porno artis
nasional Luna Maya, Cut Tari dan Ariel 'Noah'. Mereka juga telah
menyiapkan sejumlah pakar untuk menangani kasus ini.
tirto.id
-
Kepolisian melihat kasus rekaman suara dan percakapan
berkonten pornografi yang melibatkan Firza Husein dan Habib Riezieq
Shihab merupakan kasus yang mirip dengan kasus video porno artis
nasional Luna Maya, Cut Tari dan Ariel 'Noah' yang terjadi di awal tahun
2010 lalu.
"Kalau dari kita mengatakan itu tidak sulit ya. Hampir sama dengan kasus Luna Maya-Ariel. Ada ahli-ahli yang menanganinya. Secara scientific investigation kita siapkan, hingga nanti tidak bisa dibantah," terang Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, (05/02/2017).
Ia mengatakan, para ahli pun telah disiapkan untuk menganalisa kasus tersebut. Mulai dari pakar micro-ekspresi, psikolog hingga pakar pidana untuk mengkaji kasus tersebut.
Iriawan mengatakan, kunci pengungkapan kasus ini terletak pada kerjasama Interpol dengan provider komunikasi yang digunakan oleh Habib Rizieq Syihab dan Firza Husein.
Dia mengaku jika pihaknya telah melakukan negosiasi perijinan agar bisa membuka rekaman percakapan keduanya yang diduga terjadi pada Agustus 2016 lalu. Perijinan ini, lanjutnya, adalah tindak lanjut yang dilakukan dari keterangan saksi-saksi dan saksi ahli yang meyakini bahwa pembicaraan itu bukan rekayasa.
"Kan dari penggunaan bahasanya saja disamakan dengan caranya mereka bertutur sehari-hari, jenis suaranya gimana. Ya kita ke arah sana sudah, ahli antropometri sudah, fotografi proyeksi juga telah dilakukan untuk memastikan apakah yang bersangkutan yang ada di dalam chat yang beredar adalah suara Firza itu tadi," kata Iriawan.
Dia menambahkan jika selain cara berbicara dan jenis suara, pemeriksaan lainnya yang akan dilakukan adalah dengan mengamati bagian lekuk tubuh Firza yang menurutnya tidak bisa dikloning dengan orang lain. Pasalnya gera-gerik dan lekukan tubuh seseorang sulit untuk ditiru, sama dengan pola sidik jari.
"Bukti ya identik. Rumahnya identik. Tinggal ada lekuk-lekuk tubuh yang tak bisa dibantah. Apa yang ada digambar pasti sesuai. Untuk itu marin tunggu tim sedang bekerja untuk memastikan itu saudari Firza Husein yang ada di video atau bukan," ucap Irawan.
Irawan pun membantah tudingan dari pengacara Firza Husein bahwa dalam upaya interogasi, Firza sering diintervensi untuk mengaku bahwa dirinya pelaku dalam video itu. Apalagi, tudingan pengacara yang menjelaskan jika dari 20 pertanyaan itu sekitar 9 pertanyaannya disangkutpautkan kepada peristiwa makar.
"Enggak bener itu. Kita sudah melalui SOP [Standard Operating Procedure) dan Protap [Prosedur Tetap] di Kepolisian tidak ada pemaksaan, pemukulan atau intervensi yang dituduhkan. Semua dijalankan melalui mekanisme penyidikan," tutup Iriawan.
Sementara itu, kuasa hukum Firza Husein, Aziz Zanuar mengaku geram jika kasus kliennya itu disamakan dengan kasus video porno artis Ariel-Luna Maya. Dia masih meyakini bahwa kliennya adalah wanita baik-baik. Pasalnya, hingga saat ini dia menilai polisi masih sulit membuktikan keaslian gambar dan video suara yang diduga Firza dan Habib Rizieq.
"Kalau disebut seperti dua artis itu kami keberatan. Kliennya kami terhormat dan baik-baik. Sampai sekarang kami melihat Polisi sendiri sulit memecahkan bahwa rekaman suara itu adalah otentik," jawab Aziz Zanuar.
Aziz meyakini hal yang paling krusial sebagai barang bukti bahwa kliennya itu bukan penyebar dan pelaku di dalam video tersebut terlihat dari handphone milik kliennya yang disita pada Jumat, 2 Desember lalu dengan tuduhan makar. Dia sendiri berbalik menuduh bahwa terdapat konspirasi yang ingin merusak citra baik kliennya dengan sang Habib sebagai kyai terkenal negeri ini.
"Kalau misalnya sejak itu ada isi yang ada di HP itu keluar, berarti siapa yang nyebarin? Saya hanya bertanya. Itu logika simpel aja. Sejak HP di tangan seseorang, tanggal 2 Desember, lalu sejak itu ada isi HP itu diduga ada kontennya foto atau yang lainnya, siapa yang mengubah?
Tentu saja adanya konspirasi yang ingin menjatuhkan nama baik keduanya," tutup Aziz Zanuar.
"Kalau dari kita mengatakan itu tidak sulit ya. Hampir sama dengan kasus Luna Maya-Ariel. Ada ahli-ahli yang menanganinya. Secara scientific investigation kita siapkan, hingga nanti tidak bisa dibantah," terang Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, (05/02/2017).
Ia mengatakan, para ahli pun telah disiapkan untuk menganalisa kasus tersebut. Mulai dari pakar micro-ekspresi, psikolog hingga pakar pidana untuk mengkaji kasus tersebut.
Iriawan mengatakan, kunci pengungkapan kasus ini terletak pada kerjasama Interpol dengan provider komunikasi yang digunakan oleh Habib Rizieq Syihab dan Firza Husein.
Dia mengaku jika pihaknya telah melakukan negosiasi perijinan agar bisa membuka rekaman percakapan keduanya yang diduga terjadi pada Agustus 2016 lalu. Perijinan ini, lanjutnya, adalah tindak lanjut yang dilakukan dari keterangan saksi-saksi dan saksi ahli yang meyakini bahwa pembicaraan itu bukan rekayasa.
"Kan dari penggunaan bahasanya saja disamakan dengan caranya mereka bertutur sehari-hari, jenis suaranya gimana. Ya kita ke arah sana sudah, ahli antropometri sudah, fotografi proyeksi juga telah dilakukan untuk memastikan apakah yang bersangkutan yang ada di dalam chat yang beredar adalah suara Firza itu tadi," kata Iriawan.
Dia menambahkan jika selain cara berbicara dan jenis suara, pemeriksaan lainnya yang akan dilakukan adalah dengan mengamati bagian lekuk tubuh Firza yang menurutnya tidak bisa dikloning dengan orang lain. Pasalnya gera-gerik dan lekukan tubuh seseorang sulit untuk ditiru, sama dengan pola sidik jari.
"Bukti ya identik. Rumahnya identik. Tinggal ada lekuk-lekuk tubuh yang tak bisa dibantah. Apa yang ada digambar pasti sesuai. Untuk itu marin tunggu tim sedang bekerja untuk memastikan itu saudari Firza Husein yang ada di video atau bukan," ucap Irawan.
Irawan pun membantah tudingan dari pengacara Firza Husein bahwa dalam upaya interogasi, Firza sering diintervensi untuk mengaku bahwa dirinya pelaku dalam video itu. Apalagi, tudingan pengacara yang menjelaskan jika dari 20 pertanyaan itu sekitar 9 pertanyaannya disangkutpautkan kepada peristiwa makar.
"Enggak bener itu. Kita sudah melalui SOP [Standard Operating Procedure) dan Protap [Prosedur Tetap] di Kepolisian tidak ada pemaksaan, pemukulan atau intervensi yang dituduhkan. Semua dijalankan melalui mekanisme penyidikan," tutup Iriawan.
Sementara itu, kuasa hukum Firza Husein, Aziz Zanuar mengaku geram jika kasus kliennya itu disamakan dengan kasus video porno artis Ariel-Luna Maya. Dia masih meyakini bahwa kliennya adalah wanita baik-baik. Pasalnya, hingga saat ini dia menilai polisi masih sulit membuktikan keaslian gambar dan video suara yang diduga Firza dan Habib Rizieq.
"Kalau disebut seperti dua artis itu kami keberatan. Kliennya kami terhormat dan baik-baik. Sampai sekarang kami melihat Polisi sendiri sulit memecahkan bahwa rekaman suara itu adalah otentik," jawab Aziz Zanuar.
Aziz meyakini hal yang paling krusial sebagai barang bukti bahwa kliennya itu bukan penyebar dan pelaku di dalam video tersebut terlihat dari handphone milik kliennya yang disita pada Jumat, 2 Desember lalu dengan tuduhan makar. Dia sendiri berbalik menuduh bahwa terdapat konspirasi yang ingin merusak citra baik kliennya dengan sang Habib sebagai kyai terkenal negeri ini.
"Kalau misalnya sejak itu ada isi yang ada di HP itu keluar, berarti siapa yang nyebarin? Saya hanya bertanya. Itu logika simpel aja. Sejak HP di tangan seseorang, tanggal 2 Desember, lalu sejak itu ada isi HP itu diduga ada kontennya foto atau yang lainnya, siapa yang mengubah?
Tentu saja adanya konspirasi yang ingin menjatuhkan nama baik keduanya," tutup Aziz Zanuar.
(tirto.id - ign/ign)
No comments:
Post a Comment